RM. Keluarga Solok
Jl. Tembok Raya No. 127
No. Telp. : 0755 20138
Kota Solok menjadi tujuan perjalananku selanjutnya. Sampai Bandara International Minangkabau (BIM) saya masih harus melanjutkan perjalanan darat kurang lebih selama 2 jam untuk tiba di kota ini. Hotel di kota ini masih terbatas, salah satu hotel yang agak “representatif” adalah hotel Taufina. Ratenya….. hanya Rp. 170.000,- per malam, sudah termasuk pajak. Murah kan…
Makan siang pertama di kota ini saya langsung salah satu rumah makan yang agak jauh dari pusat kota tetapi cukup ramai dikunjungi pengunjung, namanya RM Keluarga, berlokasi di Jl. Tembok Raya 127. Serupa dengan RM lainnya di propinsi Sumatera Barat ini, RM Keluarga ini juga menyajikan sajian khas tanah minang, atau kalo kita dipulau Jawa menamakan RM seperti ini dengan sebutan RM Padang. Tapi ada menu yang cukup unik dari piring-piring yang tersaji di meja kami, salah satunya ada Burung Goreng.
Burung berukuran mini ini katanya ternyata adalah Burung Puyuh. Walaupun tidak memberikan sajian daging yang melimpah, tapi kerenyahan daging burung ini memang bisa diacungi jempol, karena dimasak dengan digoreng kering sehingga bumbunya meresap sampai ke tulang-tulangnya.
Selain Burung Goreng, ada satu lagi menu yang menarik perhatian karena tidak pernah saya temui di RM Padang manapun yang pernah saya kunjungi, yaitu Gulai Telur Ikan. Yaaa, telur ikan yang mirip pasir bergumpal tersebut ternyata bisa juga digulai dan terpisahkan dengan induknya. Rasanya menurut saya biasa saja sih, mungkin karena bumbunya pun tidak terlalu istimewa, tapi setidaknya ini menjadi pengalaman kuliner yang cukup menarik untuk dikenang.
Untuk minumnya, seperti biasa di tempat makan di tanah Sumatera ini, saya senang memesan Juice Timun. Timun, yang konon salah satu buah yang mampu menekan angka kolestrol, memang sangat segar jika dibuat juice. Perbedaannya di RM Keluarga ini, timun yang di juice tidak diblender tetapi seperti diparut baru kemudian diberi gula, sehigga jika kita meminumnya selain mendapat kesegaran, kita juga menemukan sensasi parutan buah timun yang nyakres. Kres… Kres…..
Comments
Post a Comment