Kuliner Jogja - Mangut Lele Mbah Marto



Wisata Kuliner Indonesia #376
Kuliner Jogja
MANGUT LELE MBAH MARTO
Selatan Kampus ISI
Sewon, Bantul - Jogja


Namanya Mbah Marto, umurnya 92 tahun. Pekerjaannya adalah jualan mangut lele, gudeg dan Garang Asem di dapur rumahnya di kawasan Sewon, Bantul-Jogja. Sejak kapan? Beliau tidak ingat persis tahunnya. "Pokoknya aku jualan sejak umur 20an", ujarnya. Kalo diitung-ditung berarti sejak 70 tahun yang lalu atau sekitar tahun 45-an! Itulah sepenggal informasi yang saya dapatkan ketika berbincang dengan seorang nenek yang ramah di pawon alias dapurnya yang sekaligus dijadikan tempat jualan makanan olahannya yang menjadi legenda di kota Jogja ini. Yang paling banyak diburu adalah mangut lele-nya, jika di tempat lain untuk membuat mangut ini lelenya digoreng dulu, tapi di sini lelenya diasap dengan cara tradisional. Gurihnya daging lele jadi "keluar" dengan teknik memasak ini. Belum lagi bumbu mangutnya yang didonimasi warna merah dari cabai segar yang digunakan, sehingga walau memakai santan dalam proses pembumbuannya, tapi tidak kentara begitu disajikan. Paduan gurihnya daging lele asap dan pedasnya bumbu mangut menjadikan hidangan ini memiliki banyak penggemar fanatik. Termasuk saya yang pada saat itu langsung "tanduk" alias nambah untuk menyantap dua ekor ikan lele yang berukuran cukup besar, hasil resep legendaris dari Mbah Marto.


Tidak cuma Mangut Lele nya saja yang diburu orang di pawon ini. Cobalah aneka hidangan lainnya yang tersaji di dalam baskom-baskom di atas dipan. Ada opor ayam, opor tahun dan telur, sambal goreng krecek, gudeg daun pepaya, garang asem dan juga sate kerang. Semuanya hadir tanpa "kosmetik", disajikan apa adanya. Tapi dari sajian seperti itulah air liur tak terbendung, bahkan menimbulkan kegalauan menu mana yang akan dipilih. Banyak yang merekomendasikan gudeg dan sambal krecek serta garang asemnya yang wajib dicoba. Tapi buat saya tidak ada pilihan yang salah dari hidangan yang tersaji di sini. Yang salah hanyalah rongga perut yang tidak bisa menampung semuanya.

Tidak mudah menemukan Warung Mbah Marto ini memang, butuh guide lokal untuk dapat mencapainya. Saya sendiri diantar teman saya yang warga asli Jogja yaitu mas Amrun dan mas Tepos. Yang saya ingat adalah masuk ke kampus ISI (Institut Seni Indonesia) terus ke perkampungan di belakangnya. Lihat peta di bawah aja deh biar lebih jelasnya. Tapi perjuangan untuk menemukan tempat ini saya jamin sebanding dengan "harta karun" kuliner Jogja yang didapat di tempat ini. Dan beruntungnya saya, Mbah Marto tidak sungkan-sungkan untuk bercerita panjang lebar tentang hidupnya dan keluarganya. Poto-poto mbah marto dengan beberapa selebritis tampak tergantung di dinding, seperti dengan Pak Bondan Winarno dan Rio Febrian. Saya pun tak sungkan untuk mengajak mbah marto berfoto bersama. Uniknya lagi ketika sang anak diminta menghitung makanan dan minuman yang kita santap berempat, dengan sekenanya saja dia menjawab 100ribu :) Tapi pengalaman kuliner di Mangut Lele Mbah Marto sambil berbincang dengan sang empunya ini yang saya nilai Priceless!


Peta, Alamat dan Koordinat GPS Mangut Lele Mbah Marto:
Selatan Kampus ISI
Sewon, Bantul - Jogja
Koordinat GPS: -7.854196, 110.353444



Comments

  1. Sesok di cubo pak lek, thanks informasinya , salam kenal

    ReplyDelete
  2. wah enah sekali kuliner yang satu ini.. harus nyoba nih kalo kesana
    Salam Kenal dari kami
    Villa Istana Bunga

    ReplyDelete
  3. legend banget nih lele mbah marto, kalo ke jogja mau nyobain ah.

    ReplyDelete
  4. wah lele, salah satu favorit ane nih..keren, lengkap dan detail pake peta.. semoga bisa meluncur kesana

    ReplyDelete

Post a Comment