Kuliner Bogor - Dapur Karuhun



Kuliner #149
Dapur Karuhun
Jl. Bima Raya Ujung, Indraprasta, Bogor
Telp: 0251 8313332

Siapa yang belum pernah denger Gepuk Karuhun dan Ikan Balita? Kuliner Bogor yang banyak dibeli orang untuk oleh-oleh atau disantap sendiri. Nah sekarang untuk menikmati salah satu makanan khas Bogor tersebut di tempat yang nyaman, telah dibuka rumah makan Dapur Karuhun, dengan tempat yang lapang dan sejuk. Tidak hanya Gepuk Karuhun dan Ikan Balita, disini juga tersedia aneka menu tradisional khas parahyangan. Coba saja Paket Karuhun 2, yang berisikan Nasi Timbel, Gepuk Karuhun/Ayam Goreng/Ayam bakar, Ikan Balita/Ikan Asin, Tahu Goreng, Sayur Asem, Lalap dan Sambal. Komplit kan? Sayur Asemnya seger loh, pas banget buat pelengkap (Harga: Rp. 23.500,-)


  Mau beli satuan juga boleh. Coba saja Gepuk Karuhun yang legendaris ini. Potongan Daging Sapi terpilih yang dibumbu gepuk dan digoreng sampe kering, sehingga bagian luarnya menyerupai abon. Otomatis bumbunya sangat meresap sampai ke pori-pori dagingnya. Karena digoreng kering pula maka Gepuk Karuhun bisa dijadikan oleh-oleh karena lebih tahan lama. (Harga: Rp.11.000/ptg)

Selain Gepuk Karuhun, ada juga Empal Buhun yang perlu dicoba. Mirip dengan Gepuk Karuhun, tapi Empal Buhun ini tidak digoreng kering seperti "saudara"nya. Jadi mirip empal yang biasa disajikan di rumah makan sunda lainnya. Bedanya tetep di rasanya yang nendang, manisnya yang kerasa pas banget dan tingkat kematangan yang aduhai (Harga: Rp.11.000/ptg)

Sate Cungkring, wajib-kudu-harus dicoba! Kikil dan daging bagian kepala yang disate, dibumbu kuning dan diguyur bumbu kacang yang sengaja tidak terlalu halus. Sensasi mengunyah kikil ini loh yang luar biasa, plus paduan bumbu masak kuning dan bumbu kacanganya yang cucokss.. Eh, di acara Wiskulnya TransTV bulan Maret 2011, Pak Bondan ngasih gelar "Mak Nyuss" loh buat hidangan yang satu ini. (Harga: Rp.10.000/5 tusuk)

Para penggemar tutut, boleh coba Angeun Tutut ini. Bumbunya yang pedes-pedes gimana gitu ditambah sensasi menyedot sang tutut agar terlepas dari cangkangnya membuat hidangan ini sayang untuk dilewati (Harga: Rp. 7.000/porsi)

Untuk kudapannya, boleh dong pilih yang modern dikit, Poffertjes. Snack Londo yang lembut dengan taburan gula halus dan sirup coklat, hanya sebentar mampir di meja langsung habis disikat anak-anak saya :) (Harga: Rp.10.000/porsi)

Itulah sebagian menu yang saya coba bersama keluarga ketika mengunjungi Dapur Karuhun ini. Kesimpulan kami: Recommended... Kami masih penasaran untuk mencoba menu-menu lainnya, termasuk ikan balita yang pada saat itu lagi habis. Buat yang mau berwisata kuliner di Bogor, Dapur Karuhun ini juga bisa jadi alternatif untuk tempat makan bersama keluarga maupun teman kerabat. Tempatnya pun mudah ditemukan, sekitar 200m dari perempatan Warung Jambu ke arah Indraprasta belok ke kiri, ada plangnya di sebelah kiri jalan tersebut. Silakan mampir....

Update: Dapur Karuhun di Jl Bima ini ternyata tidak berumur lama. Saat ini sudah tutup dan kembali ke toko pusatnya di Jl. Sukasari - Bogor dengan tempat yang tidak begitu luas

Mau tahu tempat makan lainnya di Bogor? Silakan lihat disini -> Wisata Kuliner Bogor

Comments

  1. woowwww pernah lewat sana, tp blum sempat nyicip,, padahal orang bogor, hahaha..

    saya juga pernah liat ini di Om Bondan episode jln2 bogor with yulia rahman,,,

    sate kikil bikin ngilerrrr,,,
    harus d agendain nih om maen k dapur karuhun,, hee

    ReplyDelete
  2. wah ralat nih,, alamatnya bukan jalan bima raya tapi bina raya.. :)

    ReplyDelete
  3. hehehe... yang bener Bima Raya koq. Ini di kawasan Indraprasta yg nama jalannya emang nama wayang2an.
    Memang di Google Maps tertulisnya Bina Raya, tapi kalo langsung ke lokasi n bisa lihat petunjuk jalannya yang benar memang Bima Raya.
    Thanks atensinya :)

    ReplyDelete
  4. Wah sudah tutup tapi ya mas, baru pengen kesana

    ReplyDelete
  5. Jd yg bener alamat nya dimana yah ? Masih di bima apa udah ke sukasari lg yah ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yang di Bima sudah tutup. Jadi kembali ke outlet lama yg di Sukasari. Tapi suasana jelas beda, karena yg di sukasari saya liat cum untuk jualan oleh2, bukan resto yg nyaman seperti di Jl Buma

      Delete

Post a Comment