Kuliner 15 - Pisang Epe dan Saraba, Makassar


Tulisan kuliner terakhir saya dari tour di Kota Makassar ini menyajikan makanan ringan khas dari ibu kota provinsi Sulawesi Selatan ini. Saya sempat meluangkan waktu untuk berjalan-jalan menikmati udara malam di Makassar. Mampir ke Cafe Gigi, untuk nongkrong2 sebentar menikmati iringan musik Organ tunggal, tapi yang menjadi penyanyi adalah para tamu-tamu itu sendiri, setiap meja berhak mengirimkan wakilnya untuk menyanyi maksimal 2 buah lagu. Menarik kan? Dari meja saya yang maju adalah Pak Syam Jaya dari Kab. Jeneponto untuk turut menyumbangkan lagu.

Sebagai teman nongkrong, saya memesan minuman yang sudah lama saya cari-cari yaitu Saraba. Saya meminum terakhir minuman ini sewaktu ada pekerjaan di Gorontalo, saya baru tahu bahwa ternyata Saraba ini adalah minuman khas dari Makassar, saya pikir selama ini adalah minuman khas gorontalo. Minuman yang terbuat dari jahe, telor, santan dan gula merah, memang nendang banget rasanya. Hangat dan manis, bisa kembali menyegarkan tubuh yang sudah lemas (bombastis banget nggak sih?). Minuman ini bisa ditemui banyak di pinggir jalan di malam hari atau buat teman-teman yang sempat bepergian ke Makassar menggunakan pesawat, Saraba ini juga bisa ditemui di Toraja Executive Lounge.


Jika kita menyusuri Pantai Losari, maka kita akan banyak menemui gerobak pedagang yang menjajakan makanan ringan yaitu Pisang Epe. Apa itu pisang Epe? Pisang yang dibakar kemudian langsung di press menggunakan sepasang balok kayu, kemudian disajikan dengan gula merah cair yang telah dicampur kelapa parut, dan biasanya diberi aroma nangka dan durian. Sambil menikmati angin pantai, makanan ringan ini benar-benar menjadi sensasi tersendiri untuk menikmati udara malam di Kota Makassar.

Comments